Pesona Bawah Laut Tulamben Bali

Jika anda adalah seorang penggemar diving maka Tulamben adalah destinasi wajib yang anda kunjungi selama liburan di Bali. Dive spot ini berada di jajaran teratas spot paling dicari di Bali. Banyak alasan untuk tidak melewatkan tempat wisata ini, bahkan jika anda bukan seorang penyelam mahir.

Pantai Tulamben

Lokasi Tulamben

Jauh dari keramaian, sekitar dua jam perjalanan dari Denpasar. Tidak lebih dari 20 km dari Kota Amplapura, Karangasem. Terletak dikaki gunung Agung, gunung tertinggi di Bali. Anda juga bisa mengakses tempat ini dari kota Singaraja jika kebetulan anda menghabiskan liburan di Bali utara.

Bangkai Kapal USAT Liberty

USAT Liberty adalah sebuah kapal angkut tentara angkatan darat Amerika Serikat yang tenggelam setelah ditorpedo oleh kapal selam Jepang pada tahun 1942. Bangkai kapal ini telah menjadi monumen abadi bawah laut.

Menjadi rumah ikan-ikan dan biota laut lainnya adalah sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan. Jaraknya hanya beberapa meter dari bibir pantai. Sehingga anda tidak perlu perahu, hanya berjalan beberapa langkah dan berenang maka anda akan tiba di atas bangkai kapal ini.

Menyelamlah lima sampai enam meter maka anda akan melihatnya. Sebuah batu karang besar yang terbuat dari kenangan sebuah kapal perang yang kebetulan bersemayam disini. Menjadi anugrah bagi biota laut disini dimana mereka bisa menemukan rumah untuk berlindung dan mencari makan.

Dive Tulamben

Akomodasi Tulamben

Walaupun jauh dari keramaian dan hingar bingar pariwisata Bali Selatan seperti Kuta dan Nusa Dua Tulamben menawarkan akomodasi yang terdiri dari restoran dan beberapa penginapan di sepanjang jalan Kubu, Karangasem.

Anda bisa menghabiskan malam di salah satu penginapan sambil menikmati keindahan bawah laut Tulamben untuk beberapa hari. Setelah itu anda bisa melanjutkan menikmati keindahan Amed, salah satu dive spot yang letaknya hanya beberapa kilometer dari sini.

Pesona Taman Air Tirta Gangga Bali

Tirta Gangga adalah sebuah taman yang terletak di kabupaten Karangasem, Bali. Sekitar satu setengah jam perjalanan dari kota Denpasar. Taman ini dibangun oleh seorang raja Karangasem yaitu Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem pada tahun 1948. Kita harus berterima kasih kepada beliau karena telah mewariskan taman air yang begitu indah.

Luasnya mungkin tidak lebih dari luas lapangan bola namun menyimpan pesona yang begitu menakjubkan. Hamparan sawah menyambut perjalanan kita sesaat kita memasuki area Tirta Gangga. Perlu diketahui wilayah dimana taman air ini berada juga diberi nama sesuai dengan nama taman ini.

tirta gangga

Pesona di kaki Bukit

Sejauh mata memandang hamparan perbukitan menghijau menemani perjalanan kita. Memang Karangasem wilayahnya sebagian besar adalah pegunungan dan perbukitan. Bukan tanpa alasan taman ini dibangun sang raja yang merupakan pecinta seni dan arsitektur, beliau juga ikut membangun dan merancang taman ini.

Sebuah area parkir yang selalu dipadati mobil pengunjung dan berjejerlah artshop dan restoran disepanjang jalan menuju taman. Kata-kata yang terucap takkan cukup mewakili keindahan taman yang mana ketika melewati gerbang selamat datang kita akan terpesona olehnya, bak seorang pemuda yang langsung jatuh cinta ketika melihat gadis impiannya.

 

Keindahan Tirta Gangga

Di sisi kanan anda kolam ikan dengan pijakan beton dimana kita bisa melangkah sambil bercengkrama dengan ikan-ikan didalam kolam. Melihat mereka berenang bersama-sama teman mereka mengingatkan akan kecintaan kita akan kehidupan yang tenang dan damai. Menyusuri langkah demi langkah untuk menjangkau sisi lainnya.

Sebuah menara air mancur ditengah taman, menambah suasana asri dan keindahan taman. Menara ini menjadi titik pusat taman dan menjadi tujuan utama para pengunjung untuk berfoto ria. Disisi kanan ada kolam yang lebih luas dengan jembatannya. Dibagian atas ada sebuah permandian umum.

Berkunjunglah disaat siang hari maka kamu akan melihat matahari. Berkunjunglah disaat malam maka kamu akan melihat bulan. Tak puas rasanya kalau ke Bali belum ke Tirta Gangga